Posted by : Unknown
Jumat, 05 April 2013
- Ayat
`ä3tFø9ur
öNä3YÏiB
×p¨Bé&
tbqããôt n<Î) Îösø:$#
tbrããBù'tur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztur
Ç`tã
Ìs3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd
cqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ
- Mufrodat:
- Terjemah
dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.
- Asbabun Nuzul
Pada zaman
jahiliyah sebelum Islam ada dua suku yaitu; Suku Aus dan Khazraj yang selalu
bermusuhan turun-temurun selama 120 tahun, permusuhan kedua suku tersebut
berakhir setelah Nabi Muhammad SAW mendakwahkan Islam kepada mereka, pada
akhirnya Suku Aus; yakni kaum Anshar dan Suku Khazraj hidup berdampingan,
secara damai dan penuh keakraban, suatu ketika Syas Ibn Qais seorang Yahudi
melihat Suku Aus dengan Suku Khazraj duduk bersama dengan santai dan penuh
keakraban, padahal sebelumnya mereka bermusuhan, Qais tidak suka melihat
keakraban dan kedamaian mereka, lalu dia menyuruh seorang pemuda Yahudi
duduk bersama Suku Aus dan Khazraj untuk menyinggung perang “Bu’ast” yang
pernah terjadi antara Aus dengan Khazraj lalu masing-masing suku terpancing dan
mengagungkan sukunya masing-masing, saling caci maki dan mengangkat
senjata, dan untung Rasulullah SAW yang mendengar perestiwa tersebut segera
datang dan menasehati mereka: Apakah kalian termakan fitnah jahiliyah itu,
bukankah Allah telah mengangkat derajat kamu semua dengan agama Islam, dan
menghilangkan dari kalian semua yang berkaitan dengan jahiliyah?. Setelah
mendengar nasehat Rasul, mereka sadar, menangis dan saling berpalukan. Sungguh
peristiwa itu adalah seburuk-buruk sekaligus sebaik-baik peristiwa. Demikianlah asbabun nuzul Q.S. Ali
Imran ayat 104.
- Ayat al-Quran lain sebagai
pendukung
Surat
At-Taubah ayat 71
tbqãZÏB÷sßJø9$#ur àM»oYÏB÷sßJø9$#ur öNßgàÒ÷èt/ âä!$uÏ9÷rr& <Ù÷èt/ 4
crâßDù't Å$rã÷èyJø9$$Î/ tböqyg÷Ztur Ç`tã Ìs3ZßJø9$# cqßJÉ)ãur no4qn=¢Á9$# cqè?÷sãur no4qx.¨9$# cqãèÏÜãur ©!$# ÿ¼ã&s!qßuur 4
y7Í´¯»s9'ré& ãNßgçHxq÷zy ª!$# 3
¨bÎ) ©!$# îÍtã ÒOÅ3ym ÇÐÊÈ
71. dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
Ketika
membawakan kedua ayat diatas, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,”Dalam ayat
ini Allah menjelaskan, Ummat Islam adalah Ummat terbaik bagi segenap Ummat
manusia. Ummat yang paling memberi manfaat dan baik kepada manusia. Karena
mereka telah menyempurnakan seluruh urusan kebaikan dan kemanfaatan dengan amar
ma’ruf nahi munkar. Mereka tegakkan hal itu dengan jihad di jalan Allah dengan
jiwa dan harta mereka. Inilah anugerah yang sempurna bagi manusia. Ummat
lain tidak memerintahkan setiap orang kepada semua perkara yang ma’ruf
(kebaikan) dan melarang semua kemunkaran. Merekapun tidak berjihad untuk itu.
Bahkan sebagian mereka sama sekali tidak berjihad. Adapun yang berjihad
-seperti Bani Israil- kebanyakan jihad mereka untuk mengusir musuh dari
negerinya.
- Kandungan Ayat atau Tafsir
`ä3tFø9ur
öNä3YÏiB
×p¨Bé&
tbqããôt n<Î) Îösø:$#
tbrããBù'tur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztur
Ç`tã
Ìs3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd
cqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ
104.
dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah
orang-orang yang beruntung.
[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang
mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang
menjauhkan kita dari pada-Nya.
Orang yang diajak bicara dalam ayat ini
ialah kaum mu’minin seluruhnya. Mereka terkena taklif agar memilih suatu golongan
yang melaksanakan kewajiban ini. Realisasinya adalah hendaknya masing-masing
anggota kelompok tersebut mempunyai dorongan dan mau bekerja untuk mewujudkan
hal ini, dan mengawasi perkembangannya dengan kemampuan optimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad Syadali, Ulumul Qur’an jild II Bandung : CV. Pustaka Setia
Syaikh Manna’ Al-Qaththan, Pengantar
Studi Ilmu Al-Qur’an
Mana’ul Quthan, Pembahasan Ilmu Qur’an jilid II Jakarta: Rineka
Cipta
http://istanailmu.com/2011/04/12/qashash-kisah-kisah-dalam-alquran/html,
diakses pada tanggal: 13-06-2011, jam
13:17
ILMU QASHASHUL QUR`AN
Makalah
ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah
“ULUMUL QUR`AN”
Disusun
oleh :
Irsyadul Albaab (210310186)
Muhammad Yusuf (210310209)
Dimas Ariyanto Z (210310198)
Dosen Pengampu :
H. Moh. Munir,
Lc, M. Ag.
NIP. 19680705
199903 1 001
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
|